Kanker Payudara Sangat Erat Kaitannya Akumulasi Kerusakan Sel DNA yang Hiperaktif
Kerusakan DNA

Kanker Payudara Sangat Erat Kaitannya Akumulasi Kerusakan Sel DNA yang Hiperaktif

Kanker sangat erat kaitannya dengan akumulasi kerusakan DNA, dan kegagalan perbaikan (termasuk perbaikan yang rawan mutasi dan sistem perbaikan yang hiperaktif).

Baca Lainnya :

• Potensi - Aborsi Diferensiasi Kanker Payudara0
• PERLAHAN STRESS MEMBUNUHMU ! - wanita yang terkena stres mempunyai risiko lebih tinggi terkena kanke0
• PRIA JUGA BISA MENIMPA KANKER PAYUDARA0
• Hormonal non-genetik BRCA1 dengan Kanker Payudara0
• Cegah-Faktor Nutrisi dengan Kanker Payudara0

Tumor ini dapat berkembang menjadi invasif dan mematikan jika tidak ditangani

Kanker payudara dan neoplasma berkaitan erat dengan kerusakan perbaikan DNA atau cacat pada pos pemeriksaan siklus sel yang memungkinkan kerusakan DNA tidak dapat diperbaiki.

Tiga kandidat gen menghadirkan biomarker penting resistensi kerusakan DNA, sistem respons kerusakan DNA; yaitu BRCA1, BRIT1 dan PARP-1.

 Perbaikan DNA adalah mekanisme penting dalam sel yang melindungi terhadap kerusakan DNA yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal

DNA, molekul yang bertanggung jawab untuk menyimpan informasi genetik dalam organisme hidup, rentan terhadap berbagai bentuk kerusakan, termasuk paparan bahan kimia, radiasi, dan produk sampingan metabolisme

Ketika DNA mengalami kerusakan, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang parah, seperti kematian sel, mutasi genetik, dan kondisi yang berpotensi menyebabkan kanker.

Bagaimana Solusi Memperbaiki Kerusakan DNA sampai Tuntas Tanpa di lakukan Tindakan Invasif?

Solusi Pengobatan Kanker CMI Hospital Tanpa operasi, Tanpa kemoterapi dan Tanpa Terapi Target yang menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya.

dengan formula dasar ala ibnu yang berdasar dalam buku “The Book Canon Of Medicine”

Segera Konsultasikan di nomor CMI Hospital :08119161166

References

J. Moon, I. Kitty, K. Renata, S. Qin, F. Zhao, W. Kim

DNA damage and its role in cancer therapeutics

Video Terkait: