Persepsi Kesembuhan Pada Pengobatan Komplementer Di masyarakat.
Pengobatan Komplementer Terintegrasi

By Desi Aspirasi 12 Jul 2024, 12:14:18 WIB Kesehatan
Persepsi Kesembuhan Pada Pengobatan Komplementer  Di masyarakat.

Keterangan Gambar : the woman cancer international


Persepsi Kesembuhan Pada Pengobatan Komplementer 

Di masyarakat.

Masalah yang dihadapi pasien kanker payudara baik dalam menentukan diagnosis maupun pemilihan terapi bersifat multidimensi, dengan banyak pertimbangan seperti masalah fisik, sosial, psikologis dan spiritual, tentunya finansial.

Baca Lainnya :


Terlebih lagi, pasien dan keluarga seringkali tidak memahami pentingnya deteksi dini kanker payudara atau jika penyakit sudah berada pada kondisi lanjut. Mereka juga mengalami kesulitan untuk memutuskan terapi, apakah menggunakan terapi modern atau terapi komplementer (Anggraeni, Ngatimin, & Arsin, 2012; WHO, 2017; Wang, 2017).


Selanjutnya, Hikmanti dan Ardian (2014) mengungkapkan bahwa motivasi pasien dalam menggunakan terapi komplementer adalah membantu tubuh dalam proses penyembuhan (75%), meningkatkan sistem kekebalan tubuh (56%), dan merasa berbuat sesuatu dalam terapinya (56%).


Selain itu, keberhasilan sebanyak 88% responden menyatakan menggunakan terapi komplementer dengan melakukan terapi medis dalam waktu yang sama.


Pengertian terapi komplementer dalam hal ini adalah terapi yang digunakan bersama-sama dengan terapi medis konvensional (Wang, 2017).


Dalam memandang efek kemoterapi, tiap partisipan mempunyai konsep yang variatif. Namun dalam melihat proses kesembuhan yang akan mereka terima.


“Informasi yang saya tahu bahwa penyakit nya adalah penyakit mematikan. Setelah tahu itu ibu sangat drop, yang menjadi penyemangat ibu adalah jangan terlalu dipikirkan, yang ter-penting adalah saya berusaha untuk berobat semampu kita, allhamdulillah badan ibu tidak drop, badan tidak mengecil. Suami tidak mem-perbolehkan mengerjakan yang berat, banyak istirahat.”


Rasanya mual, ga bisa makan, ga bisa minum, saya ngedrop pertama kali dikemo. Jadwal berikut sudah datang lagi, saya ga kuat, ngedrop harus dirawat dulu. Harus makan bergizi dulu baru bisa dikemo lagi.”

“Buat saya, di kemo paling berat (dibandingkan radiasi, operasi red), banyak keluhannya setiap di kemo: meriang, sariawan, bahkan sakit kena mata.”

Selain itu: “Efek kemo lebih berat dari radiasi dan operasi, sampe makan lidah juga ga ada rasa. Dan yang tidak bisa dilupakan kerontokan rambut sampe botak”


Bagaimana kita bisa mengobati kanker payudara dengan tuntas?
tentu saja dengan MEMPERBAIKI GEN YANG SUDAH BERMUTASI.

CMI HOSPITAL Bandung hadir dengan formulasi obat khusus yang mengintegrasikan keilmuan medis modern dengan Medis Klasik Timur.
Medis Klasik Timur di adopsi dari buku karangan bapak kedokteran “ibn. Sina” yang berjudul THE BOOK OF CANON MEDICINAE.





Video Terkait:


Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment